Kandidat IBPA Awards 2019

Setiap tahun persatuan wartawan bridge dunia (IBPA) menganugerahi para penulis dan pemain yang terlibat dalam permainan, defense dan penawaran yang spektakuler. Tahun ini sejumlah kandidat calon pemenang untuk IBPA award telah diumumkan. Ada 7 kandidat masing2 untuk deklerer terbaik, defense terbaik dan penawaran terbaik serta 6 kandidat untuk Junior deal of the year. Sidang akan dilangsungkan di Wuhan China pada tanggal 23 September 2019 nanti.

 

Berikut adalah kandidat untuk Declarer Play

 

 645 October 2018 8 Fu Zhong Jerry Li
 648 January 2019 3 Barbara Travis Klinger
 649 February 2019 4 Tom Johansen Kjaernsrod
 649 February 2019 5 Nils Kvangraven Kjaernsrod
 650 March 2019 19 Michael Whibley Milne
 652 May 2019 8 Tor Eivind Grude Kvangraven
 652 May 2019 7 Norberto Bocchi Stern

 

Kali ini kami pilihkan salah satu kandidat untuk deklerer terbaik. Papan ini dimainkan oleh Barbara Travis salah seorang pemain wanita Australia dan ditulis oleh Ron Klinger. Papan ini terjadi pada babak semi final Australian Women 2018.

 

Penawaran dengan sistem standard berlangsung sbb:
S     B      U      T
1S   p     2C*    p
2D  p      4S      p
4N  p      5C     p
6S  semua pass
2C* = Natural

 

Barat memulai permainan dengan ♣8.
Inilah distribusi selengkapnya.

 

Board 37. Dealer East. EW Vul.

 

DUMMY
 ♠ J 6 4
♥ K 10 6 2
♦ 3
♣ A K 7 5 3
♠ 10 9 7 3♠ 5
♥ Q 9 7♥ A 5 4 3
♦ Q 10 6 5 2 ♦ J 9 4
 ♣ 8♣ J 9 6 4 2
DEKLERER
♠ A K Q 8 2
♥ J 8
♦ A K 8 7
♣ Q 10

 

Bagaimana rencana permainan anda?
Anda main kecil di meja, dan Timur main ♣J.

Barbara Travis mempertanyakan kenapa barat lead suit yang ditawar dummy? Akhirnya Barbara menyimpulkan lead lawan adalah singleton dan berharap ♣A ada sama partner sehingga kontrak langsung mati. Asumsi ini sangat normal karena jarang sekali kita di suit lawan.

 

Dari lead ini juga Barbara juga langsung mengasumsikan ♥A ada di Timur.

 

Setujukah anda dengan analisa deklerer?

 

Analisa ini juga beralasan. Lead singleton sementara kita punya As di warna lain atas kontrak slam lawan agak aneh karena bisa jadi lead kita malah memotong partner sendiri.

 

Dengan asumsi tersebut, Barbara Travis kemudian menghitung triknya. Ada 5 trik spade, 2 trik diamond. Dengan 4 trik club, masih belum cukup 12 trik. Makanya dia langsung cash ♦A dan ruff diamond, dan kemudian memainkan empat putaran ruf. Dia masih bimbang akankah dia memainkan kartu menang clubnya dan menyeberang ke dummy dengan heart? Namun dia ragu adanya entry ke dummy.

 

Jika dia asumsikan ♥Q ada di Barat, defender yang cekatan bisa mencegah deklerer ke dummy.
Misalkan setelah cash ♣10, deklerer main ♥J, Barat akan main kecil.
Sementara jika deklerer main kecil ke arah ♥10, Barat bisa saja main ♥Q membloking deklerer.

 

Akhirnya Barbara menemukan solusinya. Dia mainkan  truf terakhirnya sehingga posisi akhir seperti berikut ini:

 

DUMMY
 ♠ –
♥ K 10  
♦  
♣ A K 7
♠ –♠ –
♥ Q 9 ♥ A 5
♦ Q 10 6♦ –  
 ♣ –♣  9 6 4
DEKLERER
♠ –
♥ J 8
♦ K 8 
♣ 10

 

Barbara kemudian cash ♦K dan buang ♥10 di meja. Timur pun menyerah.
Jika Timur buang club, Barbara akan overtake club 10 dan menikmati 3 trik club untuk kontrak.
JIka Timur buang heart kecil, Barbara akan cash ♣10 dan exit dengan heart.

 

Great play, Barbara Travis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Noldy George's Grand Slam with Grand Coup

Teriakan Yang Nyaring

Untukmu Bridge Indonesia